MEDIA ULAT TEMATIK
Gambar 01. Media Ulat Tematik
Semangat Pagi,,
Pada kali ini admin akan membagikan lagi salah satu media inovatif yang telah diaplikasikan di kelas yang admin ajar yaitu kelas III. Media ini admin beri nama Media Ulat Tematik. Mengapa dikatakan Ulat Tematik? Apa bedanya dengan Ular Tangga pada umumnya? Dan bagaimana pengaplikasiannya dalam proses pembelajaran? Untuk menjawab semuanya tersebut, admin akan paparkan dalam postingan ini
Ulat Tematik merupakan akronim dari Ular Tangga Tematik. Media Ulat Tematik merupakan salah satu media pembelajaran inovatif yang admin kembangkan. Admin membuat Media Ulat Tematik ini terinspirasi dari permainan ular tangga. Dari permainan ular tangga tersebut, admin berpikir bagaimana caranya permainan tersebut dapat dikolaborasikan dengan pembelajaran di kelas sehingga suasana pembelajaran akan terlihat lebih hidup. Melalui media Ulat Tematik, siswa akan diajak belajar sambil bermain, sehingga mereka akan mudah memahami materi pelajaran tanpa rasa bosan karena belajarnya sambil bermain.
Secara umum Media Ulat Tematik yang admin buat hampir sama cara permainannya, namun ukuran dan gambarnya saja yang berbeda. Ukuran Media yang admin buat sekitar 750 cm x 750 cm atau 7,5 m x 7,5 m. Dengan media yang sebesar itu, siswalah yang menjadi pion dalam permainan tersebut, sehingga mereka akan merasakan sensasi sendiri bergerak di atas media sesuai dengan angka yang muncul pada mata dadu. Tentu hal ini akan jauh lebih menarik, ketimbang siswa hanya memindahkan pionnya saja. Dari segi gambarpun berbeda, Media Ulat Tematik digambar langsung oleh siswa sesuai dengan tema yang dipelajari. Di sini tema yang diambil yaitu Tema 1 tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. Siswa diberikan kebebasan mengekspresikan gambarannya sesuai dengan tema yang diberikan. Tugas guru hanyalah sebagai fasilitator, yang mendampingin dan membimbing siswa ketika menemui kesulitan.
Proses pembuatan media Ulat Tematik tergolong sederhana, karena terbuat dari bahan kardus bekas. Kardus bekas dipilih sebagai bahan pembuatan media Ulat Tematik karena admin ingin menanamkan sikap memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang bermanfaat kepada siswa sejak dini. Proses pembuatannya pun dilakukan oleh siswa. Jadi di sini siswa berkreasi sendiri. Guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa. Adapun langkah-langkah untuk membuat media Ulat Tematik yaitu sebagai berikut.
Pada kali ini admin akan membagikan lagi salah satu media inovatif yang telah diaplikasikan di kelas yang admin ajar yaitu kelas III. Media ini admin beri nama Media Ulat Tematik. Mengapa dikatakan Ulat Tematik? Apa bedanya dengan Ular Tangga pada umumnya? Dan bagaimana pengaplikasiannya dalam proses pembelajaran? Untuk menjawab semuanya tersebut, admin akan paparkan dalam postingan ini
Ulat Tematik merupakan akronim dari Ular Tangga Tematik. Media Ulat Tematik merupakan salah satu media pembelajaran inovatif yang admin kembangkan. Admin membuat Media Ulat Tematik ini terinspirasi dari permainan ular tangga. Dari permainan ular tangga tersebut, admin berpikir bagaimana caranya permainan tersebut dapat dikolaborasikan dengan pembelajaran di kelas sehingga suasana pembelajaran akan terlihat lebih hidup. Melalui media Ulat Tematik, siswa akan diajak belajar sambil bermain, sehingga mereka akan mudah memahami materi pelajaran tanpa rasa bosan karena belajarnya sambil bermain.
Secara umum Media Ulat Tematik yang admin buat hampir sama cara permainannya, namun ukuran dan gambarnya saja yang berbeda. Ukuran Media yang admin buat sekitar 750 cm x 750 cm atau 7,5 m x 7,5 m. Dengan media yang sebesar itu, siswalah yang menjadi pion dalam permainan tersebut, sehingga mereka akan merasakan sensasi sendiri bergerak di atas media sesuai dengan angka yang muncul pada mata dadu. Tentu hal ini akan jauh lebih menarik, ketimbang siswa hanya memindahkan pionnya saja. Dari segi gambarpun berbeda, Media Ulat Tematik digambar langsung oleh siswa sesuai dengan tema yang dipelajari. Di sini tema yang diambil yaitu Tema 1 tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. Siswa diberikan kebebasan mengekspresikan gambarannya sesuai dengan tema yang diberikan. Tugas guru hanyalah sebagai fasilitator, yang mendampingin dan membimbing siswa ketika menemui kesulitan.
Proses pembuatan media Ulat Tematik tergolong sederhana, karena terbuat dari bahan kardus bekas. Kardus bekas dipilih sebagai bahan pembuatan media Ulat Tematik karena admin ingin menanamkan sikap memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang bermanfaat kepada siswa sejak dini. Proses pembuatannya pun dilakukan oleh siswa. Jadi di sini siswa berkreasi sendiri. Guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa. Adapun langkah-langkah untuk membuat media Ulat Tematik yaitu sebagai berikut.
- Siswa memotong/menggunting kardus yang telah dibawa, agar berukuran 30 cm x 30 cm.
- Meminta setiap siswa untuk menggambar potongan kardus yang telah diguntingnya tadi. Siswa menggambar sesuai dengan tema yang akan dipelajarinya yaitu Tema 1 tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup.
- Setelah semua gambar selesai, maka guru bersama siswa merakit setiap potongan kardus yang telah digambar tadi sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
- Berikan pembatas antara kotak satu dengan kotak yang lainnya menggunakan lakban hitam.
- Guru menambahkan gambar tangga dan ular pada media Ulat Tematik dengan menggunakan spidol. Gambar tangga berarti siswa berhak naik ke arah yang ditunjukkan oleh tangga, jika siswa dapat menjawab pertanyaan. Sedangkan gambar ular berarti siswa turun ke arah yang ditunjukkan oleh kepala ular, jika siswa tidak mampu menjawab pertanyaan. Apabila siswa mampu menjawab berarti siswa tersebut tetap pada posisinya.
- Siswa membuat dadu dari kardus kecil yang berukuran panjang, lebar dan tingginya sama yaitu ± 30 cm. Pada setiap sisi kardus diberi nilai mata dadu dari 1 sampai dengan 6.
Gambar 02. Siswa Menggambarkan Potongan
Kardus
Pada
gambar di atas siswa mulai menggambarkan setiap potongan kardus yang telah
dibawanya dari rumah. Gambar yang mereka buatpun harus sesuai dengan tema yang
akan diajarkan yaitu Tema 1. Nanti setelah siswa menggambar, masing-masing
siswa akan menceritakan gambar yang telah mereka buat.
Gambar 03. Siswa mendengarkan peraturan permainan
Pada
gambar di atas guru menjelaskan cara permainannya kepada siswa. Dimana setiap
masing-masing kelompok akan diwakilkan oleh seorang siswa dan akan diberikan
pertanyaan oleh kelompok lain. Jika mereka benar maka mereka boleh berjalan
sesuai dengan angka yang ditunjukkan oleh mata dadu. Apabila bertemu dengan
tangga, maka siswa yang dapat menjawab soal akan naik sampai ujung tangga
berikutnya, sedangkan jika siswa berada di kepala ular dan tidak mampu menjawab
soal yang diberikan oleh kelompok lain maka siswa tersebut harus turun sampai
kotak yang ditunjukkan oleh ekor ular.
Gambar 04. Proses Pembelajaran Menggunakan Media Ulat Tematik
Pada
gambar di atas, siswa sudah memainkan Media Ulat Tematik, dimana siswa
yang mampu menjawab soal dari kelompok lain, boleh berjalan sesuai nilai mata
dadu. Siswa yang mencapai finish terlebih dahulu, dialah pemenangnya.
Melalui
pembelajaran seperti ini, akan menumbuhkan kreatifitas siswa dalam menggambar
sesuai dengan Tema yang diberikan, keaktifan siswa dalam membuat pertanyaan,
dan kemampuan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.
Pembelajaran seperti inilah yang dibutuhkan oleh siswa. Pembelajaran yang
mengajak mereka secara langsung terlibat di dalamnya. Tentu dengan cara seperti
ini, siswa akan menerima pembelajaran lebih mudah ketimbang hanya mendengarkan
penjelasan dari guru saja.
Bailklah sahabat sang pendidik, itulah
paparan singkat mengenai Media Ulat Tematik yang admin buat, semoga
dapat bermanfaat bagi pengunjung semuanya. Apabila bermanfaat, bisa di bagikan
kepada sahabat-sahabat sang pendidik lainnya. Mari kita berinovasi, mulailah
perubahan kecil dari kelas kita. Perubahan kecil inilah perlahan akan
memberikan dampak yang luar biasa kepada anak didik kita di masa mendatang.
Sekian dan terimaksih
Selamat berinovasi
Sekian dan terimaksih
Selamat berinovasi
Mantap
ReplyDelete